Link Shopee Disini

TOKOH-TOKOH SUPER JENIUS DUNIA LXVI

RAY TOMLINSON

Penemu Email


Kebutuhan akan email (electronic mail) alias surat elektronik di zaman yang serba digital seperti sekarang ini seolah sudah menjadi suatu keharusan. Email memang sangat praktis serta mahaguna. Tak usah repot-repot menggunakan kertas, amplop, prangko atau sederet perlengkapan surat konvensional lainnya, email justru bisa sampai ke alamat tujuan hanya beberapa detik saja.

Email memang istimewa. Tidak hanya untuk berkirim surat saja, email juga menyediakan seabrek fasilitas keren lainnya. Salah satunya adalah kemampuan email untuk mengirim file atau lampiran dengan batas kapasitas yang semakin lama semakin besar, kini bahkan sudah mencapai 10 megabyte di mana kita bisa mengirim berkas dari komputer ke email orang yang dituju. Berkas tersebut nantinya bisa diunduh jika ingin digunakan. Email juga telah menyediakan fasilitas untuk chatting. Artinya, hanya dengan masuk ke akun email, kita bisa berinteraksi dengan teman-teman yang terdaftar di buku tamu, tentu saja hanya teman yang sedang online saja yang bisa kita ajak chattng.

Mungkin tidak ada yang mengira surat elektronik a.k.a email yang fenomenal ini sudah ditemukan sejak 1970-an. Penemu atau orang yang pertama kali menciptakan email adalah Ray Tomlinson, lelaki jenius kelahiran New York, Amerika Serikat, pada 1941. Tomlinson memperoleh gelar doktor dari Massachussets Institute of Technology pada 1965. Dua warsa berselang, ia pun mulai terjun ke bidang teknologi informasi dengan bekerja pada sebuah perusahaan teknologi komputer di Amerika Serikat.

Semasa bekerja itulah Tomlinson mulai merintis email. Embrio dari email temuan Tomlinson bermula dari program pengirim file bernama Cypnet. Tomlinson lantas mengganti nama Cypnet menjadi Sndmsg-send massage (mengirim pesan). Program Sndmsg memungkinkan seseorang mengirimkan pesan atau file dari satu komputer ke komputer lain yang kemudian menjadi fungsi utama dari email.

Tomlinson mengirimkan email untuk pertama kalinya pada 1971. Namun, email pertama di dunia itu hanya dapat terhubung atau dikirimkan untuk sesama pemakai komputer yang masih berada dalam lingkup satu kawasan. Seiring dengan ditemukannya jaringan internet yang kemudian mampu meniadakan sekat jarak ruang dan waktu, akhirnya Tomlinson berhasil mengirim pesan ke komputer lain. Jalur internetlah yang menjadi jalan bebas hambatan bagi pengiriman email. Tomlinson menggunakan ikon unik sebagai logo email, yaitu ikon @, karena mirip dengan huruf a, yang merupakan huruf pertama dari kata address atau alamat.


Ikon @ masih dipakai hingga kini. Jadi tidak heran apabila setiap akun email wajib menyertakan ikon @, misalnya akun emailku@yahoo.com, emailku@gmail.com dan lain sebagainya. "Emailku" merupakan alamat pemilik, sementara yahoo.com atau gmail.com dan sejenisnya merupakan situs penyedia layanan email.

Email yang digagas oleh Tomlinson sudah  diprediksi akan menjadi penemuan besar karena kemunculan surat elektronik ini memang menjadi terobosan baru yang revolusioner di ranah teknologi informasi. Benar adanya, email menjadi sesuatu yang paling dibutuhkan orang yang beraktivitas di dunia maya. Belum lengkap rasanya jika seorang pelaku online tidak mempunyai email. Berkat Tomlinson, kini mengirim surat menjadi sangat mudah.***


RICHARD EDWARD HENRY

Perintis Metode Sidik Jari


Secara umum, fungsi sidik jari adalah untuk keperluan identifikasi. Karena itu, sidik jari menjadi faktor terpenting bagi kerja-kerja kepolisian dalam menyelidiki suatu kejadian kriminal. Adalah Richard Edward Henry yang dianggap telah berjasa dalam mempelopori arti penting sidik jari manusia. Lelaki berdarah Irlandia ini dilahirkan di Shadwell, Wapping, London, Inggris pada 26 Juli 1850. Henry menempuh kuliah di St. Edmund's College, Ware, Hertfordshire, sejak 1864. Hanya perlu waktu 2 tahun bagi Henry untuk merampungkan kuliahnya. Pada 1866, ia meneruskan studi ke Universitas College di London. Tiga tahun berselang, Henry lulus dan kemudian bekerja sebagai juru tulis di sebuah perusahaan asuransi.

Sejak 1871, Henry kembali aktif di kampus, kali ini ia kuliah pada pada bidang ilmu hukum di Society of Middle Temple, London. Setelah lulus, ia diterima bekerja di kantor pemerintah daerah koloni Inggris yang berlokasi di India.

Selanjutnya, pada 2 April 1891, dengan berbekal pengetahuan dan ijazah di bidang hukum, Henry dipercaya menduduki posisi sebagai Inspektur Jenderal di Kepolisian Bengal, di masa-masa bertugas sebagai aparat polisi inilah Henry mengembangkan sistem identifikasi seseorang dengan menggunakan sidik jari.

Awalnya, Henry menggunakan sistem athropometric, metode identifikasi dengan cara mencermati ciri-ciri fisik seseorang. Namun, cara ini dirasa kurang maksimal. Kebetulan Henry mendengar bahwa ada seseorang bernama Sir Francis Galton yang mulai menggunakan sidik jari untuk mengidentifikasi penjahat. Henry kemudian menemui Galton dan keduanya saling terhubung secara intensif sejak tahun 1894. Interaksi pun terjadi di mana Henry dan Galton sering terlibat diskusi dengan topik seputar sidik jari.

Sejak tahun 1896, Henry menerapkan aturan di wilayah tugasnya, bahwa setiap orang yang ditangkap dan dicurigai sebagai pelaku kejahatan harus diambil sidik jarinya. Selain itu, sepanjang kurun waktu Juli 1896 hingga Februari 1897, Henry terus mengembangkan sistem klasifikasi dengan media sidik jari. Henry memang bukan orang pertama yang menemukan gagasan sidik jari, namun keseriusannya meneliti persoalan ini membuatnya muncul seabgai orang yang paling berjasa dalam upaya penggunaan sidik jari untuk mengidentifikasi seseorang.

Pada 1887, sistem sidik jari yang dikembangkan oleh Henry diputuskan secara resmi untuk digunakan sebagai metode identifikasi para pelaku kriminal di Koloni Inggris di India. Tepat 10 tahun kemudian, sistem sidik jari tersebut baru dipublikasikan ke wilayah India. Henry kembali ke Inggris pada 1901. Tidak lama kemudian, Henry diangkat sebagai asisten komisaris polisi di Scotland Yard di mana ia dipercaya untuk memimpin Departemen Investigasi Kriminal.

Citra Henry semakin melangit karena pada 1 Juli 1901 biro sidik jari pertama di Britania didirikan. Sebelumnya, pada 11 Maret 1901, Henry naik pangkat sebagai komisaris kepolisian di Scotland Yard. Pengabdian dan sumbangsihnya yang besar terhadap Inggris membuat pihak Kerajaan Inggris merasa perlu mengganjar Henry dengan anugerah kehormatan. Henry pun menerima gelar kebangsawanan "sir" dari Kerajaan Inggris pada 1906. Pada 19 Februari 1931, Sir Richard Edward Henry menghembuskan napas penghabisan, namun semua jasanya tidak akan habis ditelan zaman.***

Belum ada Komentar untuk "TOKOH-TOKOH SUPER JENIUS DUNIA LXVI"

Posting Komentar

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini