Link Shopee Disini

TOKOH-TOKOH SUPER JENIUS DUNIA LXVIII

ROBERT FULTON

Penemu Kapal Api


Penemu kapal api pertama di dunia adalah Robert Fulton. Ia juga merupakan perintis perkembangan teknologi kapal selam yang sebelumnya telah ditemukan oleh Cornelius van Drebbel. Fulton memang tertarik untuk melanjutkan berbagai penelitian tentang penemuan kapal yang sudah dirintis oleh para pendahulunya. Penemuan kapal api pun tidak lepas dari kekaguman Fulton kepada John Fitch yang telah menciptakan kapal uap dan tentunya pada penemu mesin uap, yaitu James Watt. Berkat kejeniusannya dalam mempelajari dan mengembangkan berbagai penelitian awal itu, Fulton akhirnya mampu membuat kapal api pertama di dunia pada masa peralihan dari abad ke-18 menuju abad ke-19.

Robert Fulton lahir di sebuah lingkungan peternakan di Lancaster, Pennsylvania, Inggris pda 14 November 1965. Ayah Fulton, yang meninggal dunia ketika Fulton baru berusia 3 tahun, berasal dari Irlandia yang berimigrasi ke tanah Inggris karena menikah dengan ibunda Fulton. Sejak usia sekolah dasar, bakat Fulton di bidang mekanik sudah terihat. Di usia ke-13, ia sudah membuat roda dayung yang digunakannya untuk berlayar dengan memakai perahu ayahnya. Selain itu, Fulton kecil juga sering melakukan riset sederhana, ia pernah membuat roket dan beberapa benda menakjubkan lainnya.

Memasuki usia 17 tahun, Fulton memutuskan untuk menjadi seorang seniman dan merantau ke Philadelphia. Ia berteman baik dengan pelukis kenamaan Inggris, Benjamin West, sebab kedua ayah mereka bersahabat. Di Philadelphia, Fulton mengembangkan bakat lukisnya. Objek yang paling sua dilukisnya adalah potret, lanskap, rumah, dan mesin-mesin. Kemampuan melukisnya ternyata membawa berkah dan menghasilkan uang yang lumayan. Fulton membeli sebuah peternakan di Hopewell, Pennsylvania. Setelah itu, ia segera memboyong ibu dan keluarganya ke sana.

Meskipun sudah mapan dengan melukis dan mengelola peternakan, namun Fulton tidak meninggalkan minatnya di bidang mekanik. Pada 1777, Fulton bertemu dengan William Henry yang saat itu sedang mempelajari mesin uap temuan James Watt. Fulton belajar banyak mengenai teknik pembuatan kapal dari Henry. Fulton kemudian memutuskan pergi keliling Eropa demi menambah pengetahuannya tentang seluk-beluk pembuatan kapal. Fulton menuju ke Prancis pada 1797 untuk menemui Claude de Jouffroy yang telah membuat kapal uap serta mengembangkan kapal selam dan kapal torpedo.


Fulton ikut tertarik untuk mengembangkan pembuatan kapal selam yang ditemukan pertama kali pada 1620 oleh Cornelius van Drebbel. Kerja keras Fulton ternyata menarik perhatian peguasa Prancis, Napoleon Bonaparte (memerintah pada 1804-1814), yang kemudian memerintahkan Fulton untuk merancang kapal selam kerajaan yang diberi nama Nautilus pada 1800. Perlu 3 tahun bagi Fulton untuk menyelesaikan proyek ini.

Pada 1801, Fulton bertemu dengan Robert R. Livingston, Duta Besar Amerika Serikat untuk Prancis. Pertemuan ini menghasilkan keputusan untuk membuat kapal api yang merupakan pengembangan dari kapal uap. Pada 9 Agustus 1803, rancangan kapal api buatan Fulton diperkenalkan di Sungai Seine. Hubungan antara Fulton dan Livingston semakin erat setelah Fulton menikahi keponakan sang duta besar. Tidak lama setelah pernikahan itu, Fulton membawa keluarganya untuk tinggal di Amerika Serikat.

Pada 1807, Fulton dan Livingston berhasil menciptakan kapal komersial pertama di dunia. Percobaan pelayaran perdana dilakukan di Sungai Clermont dengan mengangkat penumpang dari New York menuju Albany. Kapal api komersial pertama ini mampu melintasi jarak 300 mil yang ditempuh dalam waktu 62 jam. Pada 24 Februari 1815, Robert Fulton meninggal dunia dan dimakamkan di kompleks pemakaman Gereja Trinitas di New York di mana di tepat itu dimakamkan juga sejumlah tokoh besar Amerika Serikat, termasuk Alexander Hamliton dan Albert Gallatin.***


ROBERT GODDART

Penemu Roket


Roket merupakan pesawat terbang yang luar biasa. Disebut begitu karena roket mampu meluncur jauh lebih cepat daripada pesawat biasa. Roket menjadi lebih luar biasa lagi karena rute perjalanannya yang prestisius. Pesawat super ini memang mengemban tugas yang cukup berat. Roket adalah kendaraan menuju luar angkasa yang hanya digunakan ketika ada misi antariksa dalam rangka menguak misteri alam semesta.

Pesawat luar biasa yang bernama roket ini tentu saja berhasil tercipta berkat andil seseorang yang super jenius, Robert Goddart namanya. Orang yang akhirnya diakui sebagai manusia jenius pada awalnya memang harus berjuang ekstra keras dalam menghadapi cibiran publik karena anggapan sebagai orang yang "aneh" dan tak lazim. Begitu pula dengan Goddart ketika memulai mewujudkan mimpinya, yakni membuat pesawat super cepat alias roket. Ejekan dan cibiran kerap datang dari mereka yang tidak habis pikir dengan apa yang dikerjakan oleh Goddart. Namun, sang ilmuwan tak ambil pusing, ia tetap saja fokus pada penelitiannya dengan penuh keyakinan.

Nama lengkap sosok super jenius ini adalah Robert Hutchings Goddart, dilahirkan di Orcester, Massachussets, Amerika Serikat, pada 5 Oktober 1882. Goddart berasal dari keluarga biasa. Ayahnya adalah seorang karyawan pembukuan sekaligus salesman. Goddart sendiri tidak begitu menonjol di masa kecilnya, bahkan ia dikenal sebagai anak yang rapuh dengan daya tahan tubuh yang tidak begitu baik sehingga penyakit kerap menyerangnya.

Goddart mulai jatuh hati pada pengetahuan tentang antariksa sejak ia membaca buku karya HG Wells yang mengisahkan tentang perang di luar angkasa. Goddart kecil pun berimajinasi, para alien yang diceritakan hendak menyerang bumi dalam buku favoritnya itu berasal dari Mars. Ia kemudian memanjat sebuah pohon dan melihat ke angkasa raya, berharap bisa melihat planet Mars yang dikhayalkannya menjadi rumah bagi para alien. Pengalaman mengesankan inilah yang lantas menginspirasi Goddart untuk membuat suatu alat yang bisa mengantarkan manusia bumi ke luar angkasa.

Sebuah proyek besar pun dimulai. Namun, citra Goddart di masyarakat yang dikenal sebagai seorang penyendiri dan jarang bergaul membuat prasangka buruk dari orang-orang yang melihatnya melakukan pekerjaan itu. Orang-orang mencibir Goddart, bahkan menertawakannya dan menganggapnya gila ketika Goddart sedang sibuk mengutak-atik mesin terbangnya. Dugaan sakit jiwa itu kemudian memicu kecurigaan pemerintah stempat terhadap aktivitas Goddart. Kendati demikian, Goddart tetap kukuh dan tidak menghentikan usaha untuk mewujudkan khayalannya itu.


Kira-kira 8 tahun lamanya Goddart berkutat dengan eksperimennya dalam upaya membuat pesawat yang bisa terbang ke luar angkasa. Pada 1919, Goddart menulis sebuah risalah dengan judul "Metode untuk Mencapai Ketinggian Ekstrem" sebagai hasil dari penelitiannya. Hingga akhirnya, pada 1926, imajinasinya terwujud. Goddart berhasil menciptakan roket pertama di alam semesta.

Roket yang diciptakan oleh Goddart menggunakan bahan bakar bensin dengan kecepatan menjadi 97 km/jam dan mampu terbang hingga pada ketinggian 56 meter. Pencapaian ini belum membuat Goddart puas. Ia kembali masuk bengkel untuk menyempurnakan roket temuannya. Pada 1935, Goddart menggebrak dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dengan meluncurkan roket terbarunya yang berhasil mencapai kecepatan sampai dengan 1.130 km/jam dengan ketinggian 1,9 km. Berkat roket ciptaannya yang memiliki panjang 4,6 meter ini, nama Goddart pun termaktub sebagai orang pertama yang berhasil membuat roket dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara.

Penemuan spektakuler ini tak pelak segera mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk dari pemerintah Amerika Serikat. Dukungan juga datang dari Charles Lindbergh, pilot kenamaan Amerika yang menyumbangkan dana sebesar 50 ribu dollar untuk Goddart. Uang ini kemudian dipakai Goddart untuk membuat roket yang lebih besar. Hasilnya, Goddart sukses menciptakan roket terbarunya yang mampu terbang tinggi 2.200 km dengan kecepatan 885 km/jam.

Sayangnya, kelak dikemudian hari, roket yang dirintis oleh Goddart sering disalahgunakan dengan dijadikan sebagai senjata perang, apalagi ketika meletus Perang Dunia II yang berlangsung pada kurun tahun 1939-1945. Usainya perang besar yang mengobrak-abrik lebih dari separuh isi bumi ini ternyata juga menandai berakhirnya riwayat sang jenius pencipta roket. Robert Goddart tutup usia pada 10 Agustus 1945.***

Belum ada Komentar untuk "TOKOH-TOKOH SUPER JENIUS DUNIA LXVIII"

Posting Komentar

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini