Link Shopee Disini

TOKOH-TOKOH SUPER JENIUS DUNIA LXX

 ROWLAND HILL

Penemu Prangko Modern


Prangko menjadi salah satu syarat wajib apabila kita hendak mengirim surat via pos. Jika tidak menyertakan prangko, niscaya surat kita tidak akan pernah sampai ke alamat tujuan. Prangko juga yang menentukan cepat atau lamanya waktu pengiriman surat karena tiap-tiap jenis perangko punya nilai sendiri. Bentuk prangko sendiri adalah secarik kertas berperekat yang ditempelkan pada amplop surat, kartu pos atau benda pos lainnya.

Menurut makna harafiah, prangko adalah tanda pembayaran biaya pos yang biasanya berupa kertas persegi bergambar. Dengan demikian, prangko berguna sebagai tanda bukti bahwa si pengirim sudah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos. Tiap-tiap negara merasa perlu menerbitkan prangko sendiri. Biasanya, gambar yang digunakan untuk prangko adalah gambar para tokoh bangsa, ikon pariwisata, ikon budaya, lora dan fauna khas negara itu dan lain sebagainya.

Selain memiliki fungsi utama untuk urusan pos, parngko juga menjadi barang koleksi yang unik dan menarik. Kegiatan mengumpulkan dan mengoleksi prangko dikenal dengan istilah filateli. Para kolektor prangko seringkali memburu prangko dari banyak negara di dunia, terlebih lagi jika prangko itu memiliki nilai seni dan historis.

Tokoh terkemuka asal Britania Raya, Rowland Hill, yang nantinya menyandang gelar kebangsawanan sir dari Kerajaan Inggris, adalah orang yang dipercaya telah menemukan prangko alias pencipta secarik kertas bergambar yang unik itu. Dilahirkan di Kidderminster, Inggris, pada 3 Desember 1795, Rowland Hill berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya berprofesi sebagai seorang guru yang sering kali berada dalam situasi yang kurang menguntungkan karena kacaunya kondisi perpolitikan di Inggris akibat terlibat peperangan dengan Prancis.

Memasuki dekade ketiga abad ke-19, Inggris menerapkan sejumlah peraturan yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat banyak. Salah satunya adalah kebijakan tentang pengiriman surat. Orang-orang yang berkecimpung di pemerintahan mendapat hak khusus, mereka diperbolehkan mengirim surat sebanyak-banyaknya tanpa dikenai ongkos sedikit pun. Namun, tidak demikian halnya dengan penerima surat yang harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk mengganti biaya pengiriman surat itu.

Ketidakadilan ini mengusik Rowland Hill untuk memikirkan cara yang lebih baik dan lebih bijak dalam persoalan kirim-mengirim surat. Pada 1837, atau ketika Hill memasuki usia 42 tahun, ia memberikan usulan kepada parlemen Inggris dalam upaya perbaikan sistem pos yang agak kacau selama ini. Hill mewacanakan mengenai mekanisme bayar sebelum kirim dalam risalah yang ditulisnya dengan mengangkat judul "Reformasi Kantor Pos".


Hill menerangkan bahwa ongkos pengiriman surat sebaiknya dibayar terlebih dahulu oleh si pengirim sebelum surat dikirimkan. Usulan Hill ini dimaksudkan demi meringankan beban orang yang menerima surat karena seringkali mereka menolak membayar tagihan pengiriman surat seperti yang terjadi selama ini.

Awalnya, usulan Hill tersebut tidak digubris oleh pihak parlemen. Hill pun sabar menunggu sembari terus mewacanakan usulan tersebut melalui berbagai cara. Kegigihan Hill membuahkan hasil. Parlemen akhirnya mengiyakan saran Hill tersebut pada 1840. Atas usul Hill, mulailah dibuat tanda bukti pembayaran pengiriman surat yang kemudian dikenal sebagai prangko.

Prangko pertama yang beredar di Inggris adalah dua jenis prangko yang masing-masing disebut dengan nama The Black Penny dan The Blue Penny, keduanya bergambar Ratu Inggris yang bertahta pada saat itu, yakni Ratu Victoria. Sejak tanggal 1 Mei 1840, kedua jenis prangko ini mulai tersedia di Dinas Jawatan Pos yang kemudian didistribusikan ke seluruh cabang kantor pos yang ada di Inggris. The Black Penny dijual dengan harga 1 penny, sedangkan The Blue Penny dibanderol dengan harga 2 penny.

Kebijakan mengirim surat dengan menggunakan prangko ini ternyata cukup disukai oleh banyak kalangan. Nama Hill pun turut terangkat. Pada 1846, Hill ditunjuk sebagai sekretaris Postmader General di Dinas Pos Inggris. Selanjutnya ia dipercaya untuk menduduki jabatan bergengsi sebagai Sekretaris Perusahaan Jawatan Pos Inggris selama kurun waktu 1854-1856.

Pihak kerajaan pun berkenan menganugerahi Hill dengan gelar kebangsawanan atas semua jasanya. Tercatat, Hill telah menyandang gelar knight dan sir sebagai wujud apresiasi Kerajaan Inggris terhadap segenap sumbangsihnya terhadap negara. Pada 27 Agustus 1879, Rowland Hill wafat di Hampstead, Inggris dan dimakamkan dengan upacara khusus serta dihadiri oleh keluarga kerajaan serta kaum bangsawan di Inggris.***


RUDOLF DIESEL

Penemu Mesin Diesel


Istilah diesel tampaknya cukup familiar di telinga kita. Diesel sering digunakan untuk mendukung kinerja beberapa jenis mesin. Misalnya untuk mengoperasikan mesin genset yang biasanya dipakai sebagai pengganti listrik manakala sedang terjadi pemadaman listrik. Diesel juga dimanfaatkan untuk mesin kendaraan bermotor, terutama yang masuk dalam kategori kendaraan berat seperti truk, bus, bahkan kapal laut dan lokomotif.

Kendati diesel seringkali dituding sebagai biang polusi suara karena kebisingannya, namun sebenarnya diesel memiliki beberapa kelebihan ketimbang mesin yang memakai bahan bakar bensin. Mesin diesel unggul dalam efisiensi bahan bakar alias irit. Lebih daripada itu, mesin diesel pun lebih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan mesin yang dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar bensin. Satu lagi, keistimewaan mesin diesel adalah tidak merlukan busi karena menggunakan sistem pembakaran tekan atau compression ignition.

Tahukah kamu, penamaan istilah diesel sebenarnya diambil dari nama penemu mesin ini, yaitu Rudolf Christian Karl Diesel atau yang lebih dikenal dengan Rudolf Diesel. Meskipun berdarah Bavaria (Jerman), Diesel justru dilahirkan di Paris, Prancis, pada 18 Maret 1858. Ayahnya adalah seorang perajin kulit. Diesel sudah dikenal berbakat di bidang ilmiah sejak usia belia, terlebih lagi untuk urusan permesinan. Karya-karya ilmiah yang memukau membuat Societe Pour L'Instruction Elementaire berkenan memberikan anugerah penghargaan kepada Diesel yang kala itu baru berumur 20 tahun.

Di waktu yang sama, keluarga Diesel terpaksa harus segera meninggalkan Prancis karena adanya perubahan kebijakan pemerintah setempat untuk kaum pendatang. Inggris-pun  menjadi tempat tujuan mereka yang kemudian menetap di London. Namun, Desel hanya sekejap saja merasakan udara baru di negeri Britania Raya karena harus berangkat ke Augsburg, Jerman, untuk melanjutkan studinya. Di tanah leluhurnya itu, Diesel menumpang di kediaman pamannya yang sekaligus juga sebagai gurunya di mana sang paman mengajar di sekolah tempat Diesel menuntut ilmu, yakni di sekolah menengah atas yang bernama Gewerbsschule.

Diesel membuktikan kejeniusannya dengan tercatat sebagai salah seorang lulusan terbaik dari sekolah Gewerbsschule. Ia kemudian meneruskan studinya dengan kuliah di Universitas Teknik Muenchen. Sederet prestasi berhasil ditorehkan Diesel selama masa perkuliahan. Pada 1878, misalnya, ia sukses merancang cetak biru mesin uap dengan efisiensi tertinggi dan menjadi mesin paling mutakhir yang ada pada masa itu. Diesel juga menghasilkan sejumlah karya tulis ilmiah yang dipublikasikan untuk kepentingan masyarakat. Namun, sayang, Diesel justru tidak meraih gelar sarjana karena ia terserang penyakit demam berdarah tepat pada saat ujian akhir kuliah dilaksanakan.


Setelah sembuh dari sakitnya, Diesel bekerja sebagai mekanik di sebuah perusahaan yang mengembangkan mesin pembuat es atau lemari pendingin. Sembari bekerja, Diesel tetap menjalani kuliahnya yang sempat tertunda selama ia terbaring sakit . Pada 1880, Diesel akhirnya merampungkan studinya dan meraih gelar insinyur mesin di mana ia berhasil mengguratkan namanya sebagai lulusan terbaik Universitas Teknik Muenchen sepanjang masa.

Pada 1893, Diesel menulis gagasannya mengenai mesin yang bisa bekerja tanpa busi dan mulai merancang prototipenya. Mesin inilah yang kemudian dinamakan mesin diesel atas anjuran istrinya. Diesel memperolah hak paten atas mesin ciptaannya itu pada 1898. Mesin diesel pertama diproduksi oleh Busch-Zulzer Brothers Diesel Engine Co., sebuah perusahaan asal Amerika Serikat dan kemudian dikembangkan oleh barisan perusahaan lainnya. Tak urung, Diesel pun menjadi kaya raya berkat mesin andalannya itu.

Akhir riwayat sang jenius penemu mesin diesel ternyata menyisakan misteri yang belum terpecahkan hingga kini. Pada 18 Oktober 1913, mayat Rudolf Diesel ditemukan terapung di Sungai Scheldt. Menurut informasi, pada bulan Setember 1913, Diesel diketahui berlayar menyusuri sebuah kanal di Inggris dengan menumpang sebuah kapal. Namun, beberapa waktu kemudian, ia telah menghilang dari kabin hingga penemuan mayatnya ditemukan berminggu-minggu setelahnya. Beberapa pihak menduga kematian Diesel disebabkan oleh kecelakaan, namun ada juga yang mengatakan bahwa ia mati akibat dibunuh.***

Belum ada Komentar untuk "TOKOH-TOKOH SUPER JENIUS DUNIA LXX"

Posting Komentar

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini